Seringkali kita merasa bahwa tubuh kita kegemukan, terlalu kurus atau merasa belum ideal. Sebenarnya untuk mengecek apakah berat badan kita sudah ideal atau tidak dapat dilakukan dengan dua cara mudah.
- Pertama, menggunakan Tabel Berat Badan Ideal
- Kedua, dengan cara mengukur indeks masa tubuh (Body Mass Index atau BMI)
Tabel Berat Badan Ideal
Fungsi dari tabel berat badan ideal adalah untuk membantu menentukan apakah berat badan seseorang masih dalam kisaran yang sesuai untuk tinggi badan dan ukuran kerangkanya. Berikut ini adalah Tabel Berat Badan Ideal yang disarankan untuk kategori pria dan wanita.
Tabel ini bisa digunakan untuk menentukan kisaran berat badan yang dianjurkan bagi tinggi badan tertentu (berat badan ideal). Kisaran angaka pada tabel tersebut didasarkan kepada ukuran kerangka tubuh dan dibedakan antara pria dan wanita.Taksiran ini merupakan angka perkiraan dan pada keadaan tertentu bisa bersifat tidak akurat (misalnya pada olahragwan yang berotot atau pada wanita hamil).
Tingkat Obesitas digolongkan berdasarkan persentase atas berat badan ideal. Untuk menghitung persentase dari kelebihan berat badan dapat dilakukan dengan menghitung selisih antara berat badan sesungguhnya dengan berat badan ideal kemudian dibagi dengan berat badan ideal lalu dikalikan 100.
Contoh : berat badan ideal berdasarkan tabel adalah 60 kg , berat badan Anda sesungguhnya adalah 75 kg. Maka perhitungan tingkat kegemukan atau obesitas adalah sebagai berikut:
75-60 = 15 . 15/60 x 100 = 25%, maka kelebihan berat badan Anda adalah sebesar 25% dibanding berat badan ideal.
Menentukan Ukuran Kerangka
Dalam tabel berat badan ideal, ukuran berat badan ideal dikategorikan berdasarkan ukuran kerangka tubuh. Ada kerangka tubuh yang tergolong kecil, sedang dan besar. Untuk menentukan ukuran kerangka tubuh, maka dilakukan dengan cara mengukur pergelangan tangan dengan pita meteran dan gunakan tabel berikut untuk menentukan apakah seseorang memiliki tulang yang kecil, sedang atau besar.
Tabel Ukuran Kerangka Tubuh
Jenis Kelamin |
Tinggi < 155 cm |
Tinggi 155 – 162,5 cm |
Tinggi >162,5 cm |
Ukuran |
Wanita
|
pergelangan
< 13.75 cm |
pergelangan
< 15 cm |
pergelangan
< 15.625 cm |
kecil
|
Wanita
|
pergelangan
13.75 – 14.375 cm |
pergelangan
15 – 15.625 cm |
pergelangan
15.625 – 16.25 cm |
sedang
|
Wanita
|
pergelangan
> 14.375 cm |
pergelangan
> 15.625 cm |
pergelangan
> 16.25 cm |
besar
|
Pria
|
-
|
-
|
pergelangan
13.75 – 16.25 cm |
kecil
|
Pria
|
-
|
-
|
pergelangan
16.25 – 18.75 cm |
sedang
|
Pria
|
-
|
-
|
pergelangan
> 18.75 cm |
besar
|
Indeks Masa Tubuh (BMI)
Secara teori pengertian BMI adalah perbandingan antara ukuran “berat” terhadap “tinggi” badan. BMI pada umumnya digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori underweight (kekurangan berat badan), overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus menghitung BMI sangat mudah, yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam satuan meter (kg/m²).
Kemudian untuk mengkategorikan klasifikasi berat badan, hasil hitung BMI tersebut dapat dicocokkan pada Tabel Klasifikasi BMI menurut versi organisasi kesehatan dunia, WHO yang disepakati tahun 2004 sebagai berikut :
Tabel Klasifikasi BMI menurut WHO
Contoh:
Misalkan berat badan Anda adalah 81 kg dan tinggi adalah 171 cm, maka BMI Anda adalah 81/(1,71)² = 27.70 kg/m². Bila dicocokkan dalam tabel di atas maka Anda termasuk dalam kategori pre-obese.
Yang harus dipahami bahwa nilai BMI dipengaruhi oleh usia namun tidak membedakan antara pria dan wanita. Nilai BMI bisa saja menjadi tidak sesuai pada derajat kegemukan dari populasi yang berbeda. Hal ini berhubungan dengan perbedaan proporsi tubuh. Sebagai contoh, ada orang Amerika dan orang Asia yang memiliki nilai BMI yang sama. Namun dilihat dari kenyataan, orang Asia tersebut memiliki proporsi massa lemak yang lebih banyak daripada massa ototnya, dibandingkan dengan orang Amerika. Analoginya seperti ini: mana yang lebih berat ‘lemak 40kg + otot 20kg’ atau ‘lemak 30kg + otot 30kg’ ? Sama saja kan? Tapi kalau ditanya mana yang lebih ideal ? Jawabannya tentu saja yang masa lemaknya lebih sedikit.
Manfaat Mengetahui BMI
Dengan mengetahui nilai BMI maka kita dapat mengetahui apakah kita masuk dalam kategori underweight, normal, overweight atau obesitas (kegemukan). Yang pasti, semakin tidak proporsional (normal) berat badan Anda maka Anda memiliki faktor resiko penyakit yang berhubungan dengan derajat kegemukan seperti penyakit jantung, kencing manis bahkan stroke, yang lebih tinggi dibanding orang yang memiliki berat badan normal. Sederhananya, BMI adalah alarm peringatan bagi kesehatan anda!
Memang, lebih mudah mendiagnosis obesitas ketimbang memperbaikinya. Namun mengingat mempertahankan berat badan yang sehat mampu mengurangi resiko penyakit jantung sekitar 35-55% maka memiliki BMI ideal adalah target yang penting dalam hidup Anda. Bukan menakut-nakuti, tapi sekedar mengingatkan, tabel berikut memberikan ilustrasi potensi penyakit berbahaya yang mungkin akan Anda alami apabila memiliki tubuh yang tidak sehat.
HATI-HATI !! Bila berdasarkan Tabel BMI anda tergolongg
Kategori
|
Resiko Penyakit |
Underweight | Anorexia, Bulimia, Osteophorosis, masalah pencernaan, lemas, stress, lelah menahun, gelisah, disfungsi ereksi, dsb. |
Overwight | Lelah, masalah pencernaan, masalah sirkulasi darah masalah pembuluh darah, dsb. |
Obesitas Tk. 1 | Diabetes, hipertensi, jantung, sendi lutut, stroke, tulang belakang |
Obesitas Tk.2 | Diabetes, kanker, angina, serangan jantung, stroke, radang pembuluh darah, jantung koroner, dsb |
Obesitas Tk. 3 | Resiko tertinggi dari diabetes, kanker, serangan jantung, kematian dini, dsb. |